Senin, 07 Januari 2013

Klarifikasi dari kontroversi Berita Seputar 11 pendaki gunung yang tersesat di merbabu yang beredar di surat kabar nasional maupun local


suasana yang terjadi di pos  di salah satu rumah warga setempat dan salah satu pendaki  bernama Lia dinia (pojok kanan). source gambar: (http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2013/01/02/140067/13-Pendaki-Dievakuasi-dari-Merbabu )
Bandung .-Pada awal tahun baru 2013 serentak Koran yang ada di jawa tengah dan nasional di gemparkan dengan berita tentang hilang nya mahasiswa asal bandung di gunung merbabu dengan ketinggian yang mencapai 3146 M, tim sar menduga bahwa 11 mahasiswa tersebut hilang di karenakan  terlambat turun dari awal yang di janjikan(31/12)  pada saat pendataan di base camp, dan berdarkan data sebenarnya 4 mahasiswa dari ITB adalah Faisal,Risky putry,Lura Valencia, Ibrahim dan 4 dari UNPAD adalah Rahmadi maulana, RIzky farama aulia, Galih perdana, Lia dinia, dan tiga orang lainnya Dadan,Firman dan pungki.
pendaki gunung itu di kabarkan menghilang  pada tanggal 2 Januari 2013 pada jam 9 pagi waktu serempat timsar mulai mencari keberadaan 11 pendaki gunung yang di duga hilang tersebut, Rahmadi (21) “pada saat saya turun dengan teman, saya kaget melihat wartawan dan tim sar yang sudah berkumpul di basecamp, karena sebenarnya kami tidak hilang namun hanya terkambat turun dikarenakan ada salah satu teman yang tidak memungkinkan untuk turun dengan alas an kurang sehat pada hari yang di janjikan untuk turun kepada team merbabu yang bertugas ” ujarnya.
Tapi rahmadi menyanggah tentang isu tentang evakuasi tersebut karena kronologi nya mereka tidak tersesat dan pilang dengan selamat “saya tidak sepaham mengenai berita dari media yang menyebutkan kami tersesat di gunung merbabu dan kami di evakuasi oleh tim sar setempat, dan yang ikut mendaki gunung merbabu pun bukan hanya dari mahasiswa ITB melainkan empat mahasiswa yang berasal dari UNPAD termasuk saya, empat orang dari ITB dan tiga lainnya sudah bekerja,  dan saya tidak membenarkan ada nya beita dari salah satu media local yang menyebutkan saya di jemput tim sar di puncak gunung di karenakan ada yang terluka, padahal pertama juga saya tidak bertemu tim sar melainkan dari kelompok pecinta alam dari sekitar daerah merbabu”
Memang janggal di Koran-koran menyatakan mereka itu di evakuasi dengan pengakuan dari rahmadi tersebut, “berita itu memang bohong dari kebanyakan surat kabar yang menyatakan kami di evakuasi, saya tidak membenarkan bahwa saya bermalam di puncak dan berita yang menyatakan 11 mahasiswa tersebut luka-luka juga itu bohong, buktinya saya dan teman-teman alhamdulilah sampai hari ini sehat kok tidak terjadi luka sama sekali dan saya juga merasa tidak tersesat karena kami hanya telat turun di karenakan faktor kesehatan dari salah satu anggota pendaki yang kurang sehat pada waktu itu, dan media terlalu melebih-lebihkan kejadian tersebut dan saya juga tidak membenarkan berita yang beredar,  bantah rahmadi salah satu mahasiswa unpad dari 11 pendaki yang diduga hilang tersebut.
RA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar